Cyber Security untuk OT & ICS: Kunci Perlindungan Infrastruktur Industri

Dipublikasikan pada 04 September 2025

Cyber Security untuk OT & ICS: Kunci Perlindungan Infrastruktur Industri

Apa Itu OT dan ICS?

Dalam era digital industri, integrasi antara Operational Technology (OT) dan Information Technology (IT) semakin penting, sekaligus membawa tantangan baru dalam keamanan siber.

Operational Technology (OT) adalah sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang mengendalikan serta memantau proses fisik dalam lingkungan industri. Contohnya dapat ditemukan di pabrik, pembangkit listrik, sistem transportasi, hingga infrastruktur penting lainnya. Tujuan utama OT adalah menjaga agar proses produksi berjalan efisien, aman, dan andal, misalnya lewat otomatisasi dan pemantauan real-time. Seiring meningkatnya kompleksitas produksi, OT berperan besar dalam mendukung keunggulan operasional perusahaan.

Sementara itu, Industrial Control Systems (ICS) merupakan bagian khusus dari OT yang berfokus pada pengendalian operasi industri secara langsung. ICS mencakup teknologi seperti:

  • Programmable Logic Controllers (PLC) → mengatur mesin atau perangkat di lini produksi,

  • Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) → memantau proses industri dalam skala besar,

  • Distributed Control Systems (DCS) → mengoordinasikan berbagai proses kompleks secara terpusat.

Sistem ini memastikan mesin dan proses industri berjalan otomatis, efisien, dan dengan risiko minimal, terutama di lingkungan yang berbahaya atau membutuhkan presisi tinggi.

Baik OT maupun ICS kini menjadi tulang punggung industri modern. Keduanya membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, menekan biaya operasional, sekaligus meningkatkan keselamatan kerja. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang OT dan ICS sangat penting bagi pelaku industri, khususnya dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks.

Pentingnya Cyber Security dalam OT-ICS

Safety-1-1024x576 Memahami OT-ICS dan Cyber Security untuk Keamanan Industri

Cyber security memainkan peran kunci dalam melindungi sistem Operasi Teknologi (OT) dan Kontrol Industri (ICS) dari ancaman yang semakin kompleks dan canggih. Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital dan konektivitas jaringan, sistem OT dan ICS menjadi target yang menarik bagi pelaku kejahatan siber. Ancaman yang dihadapi oleh infrastruktur ini dapat bervariasi dari serangan malware, upaya peretasan, hingga serangan DDoS yang mengganggu operasi normal.

Salah satu faktor yang membuat OT-ICS rentan adalah kurangnya perhatian terhadap praktik keamanan siber yang kuat dalam dunia industri. Seringkali, sistem ini didesain dari awal dengan fokus utama pada efisiensi operasional, tanpa mempertimbangkan risiko keamanan yang mungkin timbul akibat digitalisasi. Keterhubungan antar sistem, terutama ketika dihubungkan dengan jaringan bisnis yang lebih luas, menciptakan celah yang dapat dimanfaatkan oleh aktor jahat untuk mendapatkan akses tidak sah.

Dampak dari serangan siber dalam konteks OT-ICS bisa sangat signifikan. Penutupan sistem yang disebabkan oleh serangan dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar, gangguan terhadap pelayanan publik, dan bahkan risiko terhadap keselamatan manusia. Misalnya, serangan pada fasilitas pengolahan air bisa menyebabkan pencemaran, dan pada jalur transportasi dapat menimbulkan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, perlindungan cyber security tidak hanya penting untuk menjaga aset perusahaan, tetapi juga untuk melindungi masyarakat luas.

Kesadaran akan pentingnya cyber security dalam OT dan ICS harus ditingkatkan. Hal ini mencakup penerapan kebijakan keamanan yang ketat, pelatihan karyawan, serta investasi dalam teknologi keamanan yang memadai. Dengan persiapan dan perlindungan yang tepat, industri dapat mengurangi risiko yang dihadapi dan memastikan kelangsungan operasi mereka dalam era digital ini.

Baca Juga : https://blog.nawatara.com/smart-monitoring-inovasi-optimalkan-pompa-banjir-di-kota/

Sertifikasi yang Diperlukan dalam Cyber Security untuk OT-ICS

Di era digital saat ini, sektor Operasi Teknologi (OT) dan Sistem Kontrol Industri (ICS) menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam hal cyber security. Untuk memastikan bahwa individu yang terlibat dalam bidang ini memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, beberapa sertifikasi diakui secara global. Salah satu sertifikasi yang paling diakui adalah Certified Information Systems Security Professional (CISSP). Sertifikasi ini dirancang untuk profesional yang memiliki pengalaman dalam merancang, menerapkan, dan mengelola program cybersecurity yang berjalan efektif.

Sertifikasi lain yang juga relevan adalah Certified Information Security Manager (CISM). CISM berfokus pada pengelolaan dan tata kelola keamanan informasi, dan sangat cocok bagi mereka yang ingin menjabat posisi manajerial dalam cyber security. Melalui sertifikasi ini, individu akan memahami pentingnya pengelolaan risiko serta bagaimana mengembangkan kebijakan keamanan yang memadai untuk lingkungan OT-ICS.

Selain CISSP dan CISM, terdapat juga sertifikasi khusus seperti Global Industrial Cyber Security Professional (GICSP). GICSP menawarkan pendekatan yang lebih terfokus pada integrasi cyber security dalam lingkungan industri yang kompleks. Sertifikasi ini sangat bermanfaat bagi profesional yang terlibat langsung dalam implementasi dan pemeliharaan sistem OT-ICS.

Secara keseluruhan, memiliki sertifikasi yang diakui dapat meningkatkan keahlian profesional dan membuka peluang karir yang lebih baik di sektor ini. Dengan munculnya ancaman cyber yang terus berkembang, penting bagi individu untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka melalui sertifikasi yang relevan. Sertifikasi ini tidak hanya membuktikan keahlian, tetapi juga komitmen terhadap praktik terbaik dalam cyber security untuk OT-ICS.

 

Langkah-langkah Implementasi Cyber Security dalam OT-ICS

Menerapkan cyber security pada sistem Operasi Teknologi (OT) dan Industrial Control Systems (ICS) membutuhkan pendekatan yang sistematis. Beberapa langkah utama yang perlu dilakukan antara lain:

  1. Analisis Risiko
    Langkah pertama adalah mengidentifikasi aset kritis, menilai kerentanan, serta memetakan potensi ancaman. Analisis ini membantu memahami dampak serangan siber terhadap operasional dan menentukan prioritas perlindungan.

  2. Kontrol Akses
    Atur siapa saja yang berhak masuk ke dalam sistem. Penerapan autentikasi dua faktor (2FA) dan pengelolaan identitas & akses (IAM) penting untuk mencegah akses ilegal sekaligus melindungi data sensitif dari kebocoran.

  3. Pelatihan Karyawan
    Sumber daya manusia adalah garis pertahanan pertama. Program pelatihan rutin membantu meningkatkan kesadaran terhadap ancaman siber serta membekali karyawan dengan praktik terbaik menjaga keamanan informasi.

  4. Penerapan Teknologi Keamanan
    Gunakan firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), hingga solusi keamanan berbasis cloud untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons ancaman secara cepat. Teknologi ini memastikan integritas data dan menjaga kelancaran operasional.

Dengan langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat menciptakan sistem OT-ICS yang lebih aman, efisien, dan resilient dalam menghadapi ancaman digital yang semakin kompleks.

🔒 Untuk solusi keamanan industri yang lebih lengkap, kunjungi www.nawatara.com dan temukan strategi terbaik sesuai kebutuhan bisnis Anda.